Kalau anda hanya tahu
Kota Blitar dari Makam Bung Karno atau Kampung Cokelatnya saja, berarti anda
belum mengenal Blitar lebih dekat. Blitar, sebuah kota kecil yang ada di Provinsi
Jawa Timur ini memiliki berbagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah Wana Wisata Maliran. Wana Wisata Maliran adalah
sebuah tempat penangkaran rusa di bawah naungan Perum Perhutani dengan luas
kandang rusa sekitar 4,3 hektar dan luas seluruhnya mencapai 8 hektar. WanaWisata
Maliran ini didirikan sejak tahun 2000-an.
Letaknya di Desa Jatilengger, Kabupaten Blitar. Lebih tepatnya, terletak
di area Hutan Maliran anak petak 39 G.
Bagi anda wisatawan dari luar Kota
Blitar tak perlu khawatir, karena rutenya sangat mudah ditempuh. Dari arah Kota
Blitar silahkan melewati Jalan Raya Kediri sampai bertemu dengan Tugurante,
lalu belok kanan memasuki Jalan Raya Jatilengger hingga menemukan gang di kanan
jalan bertuliskan Wana Wisata Maliran. Selanjutnya anda cukup mengikuti jalan
tersebut hingga menemukan pintu masuk Wana Wisata Maliran. Akses jalan menuju
wana wisata ini sangat mudah dilalui karena sudah beraspal. Jadi, anda tak
perlu ragu lagi untuk mengajak sahabat ataupun keluarga berwisata di sini.
Wana Wisata Maliran ini buka dari pukul tujuh pagi hingga empat
sore. Untuk tiket masuknya, anda cukup merogoh kocek lima ribu rupiah saja
untuk tiket dewasa maupun anak-anak. Dan masih ditambah lagi dengan fasilitas
parkir gratis. Murah bukan? Biasanya, anda akan disambut dengan petugas dari
Perum Perhutani yang akan menemani anda berbincang-bincang seputar Wana Wisata Maliran dengan penuh keramahan.
Tak hanya itu, petugas akan
mengajak anda masuk ke kandang dan berinteraksi langsung dengan para rusa. Anda
tak perlu takut, walaupun ngeri juga melihat tanduknya yang panjang dan
runcing, para rusa di Wana Wisata Maliran ini jinak lo. Dulunya, para rusa di
sini berasal dari Karangkates. Karena ada penjarahan pada tahun 2000, maka
untuk pengamanan dipindahkan di Wana Wisata Maliran. Para rusa di sini hanya
akan keluar dari tempat persembunyiannya jika dipanggil oleh pawang. Wah, manja
juga ya. Para rusa di Wana Wisata Maliran ini berjumlah 200-an ekor. Mereka
diberi makan sehari dua kali, yaitu pada pukul tujuh pagi dan pukul tiga sore
hari. Selain diberi rumput sebagai makanan pokok, mereka juga diberi makanan
tambahan seperti ketela dan kacang panjang. Pengunjung juga bisa memberi makan
para rusa ini lo. Anda bisa membeli kacang panjang yang dijual di depan kandang
hanya dengan dua ribu rupiah saja. Tak hanya itu, anda juga bisa berfoto ria
dengan mereka.
Selain kandang rusa, di
Wana
Wisata Maliran ini juga ada fasilitas taman bermain untuk anak-anak, namun
sayang sudah berkarat dan tidak layak digunakan lagi. Ada juga toilet yang
kurang terawat, serta area shelter
yang sebenarnya sangat instagramable dengan
pemandangan daun-daun berguguran seperti di luar negeri, menjadi terkesan
negatif karena banyak muda-mudi yang berdua-duaan disana. Tetapi jika anda
lapar dan lupa membawa bekal, di sini ada beberapa kios yang siap mengisi perut
anda sampai kenyang kok.
Menurut Febri, salah satu
pengunjung Wana Wisata Maliran, “Sebenarnya bagus dan
murah-meriah sih, sayangnya fasilitasnya kurang, taman bermain sudah tidak layak
buat anak-anak. Lihat saja ayunan sudah berkarat dan besinya berlubang-lubang
pasti bahaya. Toiletnya juga kurang terawat, sangat disayangkan. Di tempat
duduk-duduk malah ditempati sama orang-orang pacaran, jadinya agak gimana gitu.” Kondisi
ini sebenarnya sudah disadari oleh petugas dari Perum Perhutani, namun karena
memang sempat vakum agak lama dan baru bangkit kembali di tahun 2017 ini,
mereka hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik bagi para wisatawan. Perencanaan
pembangunan kedepannya akan ada penambahan wahana seperti kolam renang dan
mainan anak-anak. Selain itu, untuk penujuk jalan menuju kawasan Wana Wisata
Maliran sudah dibuat tetapi belum dipasang.
Meskipun dengan keterbatasan
sarana dan prasarana, jumlah pengunjung di Wana Wisata Maliran ini tidak
sedikit. Dalam beberapa bulan terakhir, setiap bulannya ada 1300-an wisatawan
yang datang dari dalam maupun luar kota seperti Kediri, Tulungagung, Malang,
dan Jombang untuk melepas penat di Wana Wisata Maliran ini. Tidak ada promosi
khusus yang dilakukan Perum Perhutani untuk menarik jumlah wisatawan. Namun
sudah ada beberapa stasiun TV yang meliput Wana Wisata Maliran ini. Jadi,
secara tidak langsung sudah ada promosi yang dilakukan oleh media.
Wana Wisata Maliran, di awal
berdirinya pernah mengalami kejayaan dan menjadi primadona masyarakat Kota
Blitar dan sekitarnya. Namun karena seiring perkembangan zaman banyak tempat
wisata baru yang bermunculan, yang membuat Wana Wisata Maliran ini seolah
terlupakan. Tetapi kini Wana Wisata Maliran mulai bangkit kembali dengan
sedikit-demi sedikit menampakkan wajah barunya. Jadi, jika anda sedang singgah
di Kota Blitar, sempatkan waktu sejenak untuk mampir bercengkrama dengan para
rusa lucu di Wana Wisata Maliran ya. (Alv)
Komentar
Posting Komentar